Bisnis Seni Tanibox Untuk Meningkatkan Hasil Pertanian

Bisnis Seni Tanibox Untuk Meningkatkan Hasil Pertanian – Berawal dari kegemerannya untuk mengisi waktu luang, Asep Bagja Priandana dan istrinya Retno Ika Safitri memulai bisnis mereka, Tanibox  yang dijalankan mulai dari tahun 2017.

Tanibox adalah perusahaan yang bergerak di bidang teknologi agrikultur yang fokus di bidang precision farming atau pertanian presisi. Ini adalah pertanian yang mengombinasikan teknologi informasi dan analisa data untuk mendapatkan hasil yang maksimal. slot online

Sejak awal berdirinya mereka langsung berpikir secara global bagaimana Tanibox dapat dipasarkan di pasar internasional. Itulah saat dimana mereka teringat telah bergabung dengan Estonia e-Residency sejak 2016. www.benchwarmerscoffee.com

Apa, sih Estonia e-Residency?

Bisnis Seni Tanibox Untuk Meningkatkan Hasil Pertanian

Arnaud Castaignet, Head of Publich Relations Estonia e-Residency menyatakan bahwa e-Residency adalah sebuah status yang diberikan kepada pihak yang bukan warga negara ataupun penduduk Estonia. Pemilik status tersebut memiliki identitas digital atau Digital ID dari Estonia dan akses terhadap berbagai layanan elektronik di negara tersebut.

Singkatnya, status tersebut memungkinkan Anda terhubung dengan Estonia serta lingkungan bisnis di Estonia, termasuk kebebasan untuk menjalankan sebuah perusahaan global yang berbasis di Uni Eropa secara online di belahan dunia manapun.

Awalnya Hanya Ingin Tahu, Eh Malahan Diseriusin

Ketika pertama kali Asep dan Retno memiliki identitas digital e-Residency, mereka belum memiliki ide apapun untuk memanfaatkannya. Benar-benar hanya penasaran dan merasa suatu saat identitas digital tersebut dapat berguna di kemudian hari.

Setelah mantap memulai bisnis Tanibox, pasangan tersebut berpikir, “Mengapa tidak coba saja bikin perusahaan di Uni Eropa, toh Estonia juga bagian dari Uni Eropa? Memang luar biasa cepat dan mudah untuk mendirikan perusahaan di Estonia,” kata Asep.

Setelah mendaftarkan diri untuk mendapatkan identitas digital dari Estonia dengan dengan biaya 100 Euro (sekitar Rp1.615.070,- sekarang), ia menggunakan jasa di LeapIN untuk mendaftarkan perusahaanya di Tallinn, Estonia dengan biaya 278,80 Euro (sekitar Rp4.502.815,- sekarang).

Manfaat dan Langkah ke Depan

Manfaat terbesar yang dirasakan adalah akses ke pasar Uni Eropa sekalipun melakukan bisnisnya dari Indonesia. Manfaat lainnya adalah menerima pembayaran maupun membayar vendor dari negara-negara di Uni Eropa lebih cepat karena ada Single Euro Payments Area (SEPA)

Menjalin kerjasama dengan berbagai perusahaan di Uni Eropa lainnya pun menjadi jauh lebih mudah. Saat ini, Tanibox telah menjalin kerjasama dengan beberapa perusahaan dari Hungaria, Lithuania, dan Swedia untuk memasarkan produknya. Khususnya Tania, perangkat lunak manajemen pertanian yang dapat diakses secara gratis.

Bisnis Seni Tanibox Untuk Meningkatkan Hasil Pertanian

Ke depannya, Asep juga ingin membuat ekosistem yang menghubungkan petani ke pemilik lahan, pemilik kapital, pembuat perlengkapan dan sarana pertanian, dan juga ahli di bidang agrikultur.

Tanibox juga yakin akan lebih banyak lagi petani dengan lahan mikro, kecil, dan menengah bermunculan. Kualitas pangan juga akan meningkat seiring lebih banyak anak muda yang terjun ke dunia pertanian.

Melalui bisnisnya ini, mereka juga ingin merangkul komunitas pengembang perangkat lunak supaya bisa ikut mengembangkan Tania, dan membuat ekosistem perangkat lunak pendukung. Nantinya para pengembang perangkat lunak ini juga bisa membangun teknologi yang sesuai dengan tempat tinggalnya dan dapat dihubungkan ke Tania.

Menurutnya, anak muda saat ini sudah memiliki tingkat pemikiran teknologi yang lebih maju dibanding orang-orang yang lebih tua. Di sisi lain, konsumen saat ini semakin ingin tahu bagaimana cara para petani menumbuhkan bahan pangan, apakah petani memproduksi makanan dengan cara yang merusak alam atau tidak. “Relasi yang baik antara petani dan pembeli seperti ini lah yang ingin kami promosikan sejak awal,” tutup Asep.

 “Tanibox” adalah nama proyek yang waktu itu disepakati. Proyek pribadi tersebut terus berlanjut, hingga akhirnya keduanya berpindah rumah dan memiliki kebun kecil sebagai laboratorium risetnya. Akhir tahun 2016, sistem manajemen pertanian bernama “Tania” diinisiasi.

Varian produk Tanibox

Pertama Tania, yakni sebuah aplikasi manajemen pertanian yang didesain untuk memudahkan petani mengelola pekerjaan, sumber daya, meningkatkan pengetahuan dan mengoperasikan aktivitas perangkat secara otomatis.

Keyakinan pengembang bahwa pertanian modern harus berorientasi pada bisnis. Lebih dari sekadar memproduksi tanaman, petani perlu memikirkan tentang profit, produktivitas, kualitas dan keberlanjutan. Selain menjadi petani yang baik, mereka perlu menjadi manajer pertanian dan pemilik bisnis yang andal. Tania diharapkan membantu petani mencapai hal tersebut.

Produk kedua Terra, yaitu sebuah komputer dan sensor mini yang bekerja secara real-time untuk menangkap dan mempelajari  dan memahami kondisi lahan dan lingkungan di sekitarnya.

Selain digunakan untuk mengoperasikan alat seperti penyiram tanaman yang dapat digunakan dalam jarak jauh, perangkat IoT ini juga diterapkan untuk mengumpulkan dan mengirimkan data.

Konsepnya sebenarnya juga mengadopsi dari kebiasaan para petani. Mereka selalu menggunakan informasi tentang cuaca, iklim, dan kondisi alam lainnya untuk mengetahui waktu terbaik bercocok tanam.

Yang ketiga, Trace, disebut sebagai platform pelacakan. Memberikan informasi produk makanan dan pertanian yang telah diverifikasi, mulai dari produsen, asal-usul, hingga kepemilikannya.

Setiap item produk akan memiliki identitas unik, memungkinkan dilakukan pelacakan jika dibutuhkan oleh konsumen. Platform ini dinilai dapat memungkinkan para mitra mengelola bisnis, produk, dan rantai pasokan mereka lebih mudah transparan.

Konsep blockchain untuk pertanian

Penerapan blockhain dalam penyelesaian masalah pertanian memang dapat dibilang masih sangat baru. Berhubungan dengan implementasi blockhain, Asep mengatakan bahwa dengan adanya blockchain segala transaksi yang terjadi akan sangat transparan dan datanya tidak dapat membohongi atau diakali.

Misalnya saja, dengan sistem yang transparan seseorang menjadi tahu bahwa pembeli apakah membeli komoditas petani dengan harga pasaran yang baik atau tidak, atau bisa juga konsumen mengetahui perjalanan satu produk komoditas yang ia beli di supermarket sejak dari tangan petani langsung hingga sampai ke supermarket besar.

Jika terdapat komoditas yang membutuhkan sertifikasi seperti kelapa sawit dengan RSPO – nya akan menjadi semakin baik karena memudahkan pihak pemberi sertifikasi untuk mengetahui apakah perkebunan tersebut sudah memenuhi syarat apa belum.

DailySocial menghubungi CEO Tanibox Asep Bagja untuk menanyakan beberapa detail dalam proses inovasi dan pendirian. Kami mengawali perbincangan dengan pembahasan dua unit legal bisnis yang saat ini dimiliki Tanibox, di Indonesia dan Estonia. Asep menjelaskan ada alasan khusus dan urgensi terkait hal tersebut.

“Tanibox memang terdaftar di dua negara. Yang di Estonia untuk menyasar pasar Uni Eropa dan memudahkan saat butuh merekrut talenta di sana. Saat ini tim di Tanibox beroperasi secara remote dan tersebar di beberapa kota di Indonesia: Denpasar, Solo, Bandung, Bekasi dan Jakarta. Di awal masa pengembangan, kami juga sempat mengontrak orang asing dan bekerja secara remote dari luar negeri: Estonia dan Kanada. Saat ini, kami juga sedang melakukan pengurusan cryptocurrencybusiness license di Estonia, karena di sana legal framework untuk cryptocurrency sudah ada,” jelas Asep.

.