Coronna Menyebabkan Kerugian Besar Perusahaan Disney

Coronna Menyebabkan Kerugian Besar Perusahaan Disney – Pembatasan sosial dan lockdown akibat pandemi Covid-19 bikin perusahaan raksasa hiburan Walt Disney Co. rugi habis-habisan. Berdasarkan laporan terbaru perusahaan, kerugian Disney pada Kuartal I/2020 ditaksir menembus US$1,4 miliar.

Dari kerugian fantastis tersebut, US$1 miliar (71,4 persen) di antaranya terjadi akibat penutupan Universal Studio, bisnis taman hiburan terbesar mereka.

“Kuartal pertama adalah sebuah lubang hitam. Mereka sedang dalam mode menganggap kuartal pertama sebagai sesuatu yang tak pernah terjadi. Bila pandemi segera berakhir, aku rasa mereka bisa membalikkan keadaan pada bulan September. Tapi, tidak ada kepastian,” ujar analis ekonomi Edward Jones. https://www.mustangcontracting.com/

Coronna Menyebabkan Kerugian Besar Perusahaan Disney

Kabar krisis Disney sebenarnya sudah terendus sejak beberapa pekan lalu, menyusul kebijakan mereka memangkas gaji karyawan dan menawarkan cuti tanpa tanggungan.

Terlepas dari situasi pelik ini, CEO Disney Bobi Chapek mengajak jajaran direksi dan tim kerjanya untuk kembali optimistis. Pasalnya, Disney berencana akan kembali membuka salah satu cabang taman hiburannya yang terletak di Shanghai pada 11 Mei 2020 mendatang.

“Kami melihat tanda-tanda bagus dan kondisi yang mulai normal di China,” ujar Chapek.

Disney berkomitmen untuk membayar gaji karyawan sampai 18 April, namun ia juga mengatakan “tidak ada indikasi yang jelas” kapan akan dapat memulai kembali bisnisnya.

Sementara, cuti akan dimulai pada hari berikutnya (19/4). Disney mengatakan bahwa staf yang terdampak virus tersebut akan menerima manfaat kesehatan penuh selama periode itu.

Seluruh divisi Disney Parks, Experiences and Products, yang meliputi 12 taman hiburan, hotel, dan jalur pelayaran, mempekerjakan sekitar 177 ribu orang.

Perusahaan itu tidak mengatakan berapa banyak dari karyawan yang terpaksa tidak dipekerjakan lagi.

Pekan lalu, Ketua Eksekutif Disney, Bob Iger mengatakan dia berencana untuk memberikan seluruh gajinya sampai keadaan pandemi membaik. Sementara CEO Bob Chapek akan mengambil potongan 50 persen dari gaji pokoknya.

Menurut Forbes, Iger memperoleh 47,5 juta dolar AS pada tahun 2019, termasuk penghargaan saham dan bonus 21,8 juta dolar AS.

Chapek memiliki gaji pokok sebesar 2,5 juta dolar AS, ditambah bonus target 7,5 juta dolar AS dan hibah insentif jangka panjang tahunan sebesar 15 juta dolar AS, menurut Forbes.

Perusahaan Walt Disney pada Kamis (02/4/2020) mengatakan bahwa mereka berencana memberi cuti pada para pegawai di akhir bulan April karena wabah virus corona membuat taman hiburan dan bisnis lain tutup. “Wabah virus corona punya dampak yang menghancurkan pada dunia kita dengan penderitaan dan kehilangan yang tak terhitung. Dan membuat kita semua berkorban,” kata pihak perusahaan Disney dalam sebuah pernyataan.

Perusahaan Disney berkomitmen akan memberi upah sampai 18 April namun belum ada indikasi jelas kapan akan kembali membuka bisnis mereka. Cuti kerja akan dimulai setelah hari penggajian yakni 19 April. Pihak Disney juga menegaskan bahwa pegawai yang terdampak akan menerima biaya perawatan kesehatan penuh selama durasi tersebu

Seluruh divisi Disney Parks, divisi Experiences and Products yang meliputi 12 taman hiburan, hotel, dan jalur pelayaran secara keseluruhan telah mempekerjakan sekitar 177 ribu orang. Namun, terkait wabah virus corona ini, pihak perusahaan Disney tidak mengatakan seberapa banyak dari karyawannya itu akan diberi cuti.

Pada pekan lalu, ketua eksekutif Disney, Bob Iger mengatakan bahwa dia berencana untuk melepas seluruh upahnya sampai semua kondisi menjadi lebih baik.  Sementara CEO Bob Chapek akan mengambil potongan 50 persen dari gaji pokoknya. Menurut Forbes, Iger memperoleh 47,5 juta dollar AS atau setara dengan Rp 784 miliar pada 2019, termasuk penghargaan saham dan bonus  21,8 juta dollar AS, setara dengan Rp 360 miliar.

Sedangkan Bob Chapek memiliki gaji pokok sebesar 2,5 juta dollar AS atau setara dengan Rp 41 miliar ditambah bonus target 7,5 juta dollar AS yang setara dengan Rp 123 miliar. Dia juga memiliki dana insentif jangka panjang tahunan sebesar 15 juta dollar AS atau setara dengan Rp 247 miliar.

“Dunia kita sedang menghadapi krisis yang belum pernah terjadi sebelumnya yang secara fundamental telah mengubah hidup kita, menciptakan ketidakpastian dan kesulitan. Sementara pada saat yang sama, memacu kebaikan dan kasih sayang. Pandemi ini juga memiliki dampak buruk pada ekonomi global Amerika, dan itu sangat sulit karena memukul bisnis seperti yang kami alami,” tulis Chapek.

Coronna Menyebabkan Kerugian Besar Perusahaan Disney

Akibat virus corona tersebut, lanjutnya, seluruh perusahaan yang berada di bawah naungan Disney juga ikut terkena dampaknya. “Dalam hitungan minggu, kami telah mengalami gangguan yang meluas di seluruh perusahaan kami, dengan taman dan hotel domestik kami ditutup tanpa batas waktu, jalur pelayaran kami ditangguhkan, produksi film dan TV kami terhenti, distribusi teater tertunda baik di dalam negeri maupun internasional, serta toko ritel kami tutup,” jelas dia.

Chapek menambahkan, mulai 5 April mendatang, seluruh wakil presiden di perusahaan Disney juga akan dipotong gajinya sebesar 20 persen, sementara wakil presiden senior dan wakil presiden eksekutif masing-masing akan dipotong gajing sebesar 25 sampai 30 persen. Menurut situs Hollywood Reporter, paket pembayaran besar-besaran yang dilakukan Iger telah menuai banyak kritik selama bertahun-tahun, sebagian karena sejumlah besar saham Disney yang dikumpulkan oleh eksekutif selama masa 15 tahun masa jabatannya di puncak. Pada tahun fiskal terbaru, Iger mendapatkan 47,5 juta dolar AS sebagai pimpinan dan CEO Disney, turun dari 65,6 juta dolar AS (sekitar Rp1,08 triliun) pada tahun fiskal 2018.

Di masa pandemi ini, Disney relatif bergantung dari pendapatan yang diraup Disney +. Disney+ sendiri merupakan layanan streaming yang mereka rilis ke publik sejak November 2019. Hingga kini, layanan tersebut telah memiliki lebih dari 54 juta pelanggan, angka yang melampaui ekspektasi awal perusahaan.

Peningkatan pelanggan diikuti saham Disney yang ikut meroket sebanyak 7%. Tahun lalu pihak Walt Disney menjanjikan kepada investornya bahwa proyeksi Disney+ akan memiliki pelanggan 60 juta hingga 90 juta secara global pada 2024.

Setelah lima bulan sejak peluncuran kini Disney+ sudah mencakup lebih dari setengah target yang dijanjikan untuk 2024.

Dalam beberapa minggu terakhir, Disney+ diluncurkan di Inggris, Perancis dan Jerman, di antara negara-negara Eropa lainnya. Minggu lalu telah diluncurkan di India. Walt Disney mengatakan bahwa India menyumbang delapan juta pelanggan.

“Kami berada dalam posisi yang beruntung untuk dapat menghadirkan beragam hiburan hebat pada Disney+ untuk menciptakan kegembiraan,” kata Kevin Mayer, Ketua Unit Konsumen Disney.

Walt Disney tidak mengatakan jika Disney + menerima benjolan dari jutaan orang yang terpaksa tinggal di rumah karena wabah koronavirus.

Pandemi Corona telah memaksa Walt Disney menutup semua taman hiburannya di seluruh dunia. Banyak film baru yang harus tertunda penayangannya. Bahkan liga olahraga ESPN milik Disney juga batal.